Apa
mereka pikir aku ini buta atau tuli? Bisa-bisanya mereka membicarakan tentang
diriku di depan diriku sendiri. Sekali lagi, di depan mata kepalaku sendiri. Awalnya
aku hanya diam saja setiap mereka membicarakan tentang diriku, mengolok-olokku.
Kalian tahu apa yang mereka bicarakan? Perempuan-perempuan centil yang
menurutku terlihat seperti tante itu tak henti-hentinya membicarakan
penampilanku yang look-so-nerd. So what,
huh?
“Coba tuh liat, cewe-cewe di
SMA ini mana ada sih yang tampaknya kutu banget gitu?”
“Ada
tau! Coba deh liat tuh liat!” rasanya ingin ku sumpel mulutnya dengan sambel
penjual mie ayam di kantin.
“Ngomongin
siapa kalian?” ucapku memberanikan diri. Hey, aku bukannya takut pada mereka,
aku hanya sedang menunggu waktu yang tepat untuk menghajar mereka.
“Eits, look, girls! Someone is talking to us!”
ucap salah satu perempuan di geng tante itu.
“I wanna make it short. Can you just shut
your mouth? Can you stop underestimated people?” ucapku dengan wajah tenang yang membuat mereka
kaget setengah mati melihatku berbicara dengan nada ketus namun terlihat
tenang. Tidak ada yang menanggapi perkataanku.
“People that you mocked maybe a zero, but
later they’ll be a hero. How about you? From zero to moron?” kataku
melanjutkan kalimat sebelumnya dan pergi meninggalkan mereka yang masih
terbengong menatapi keberanianku.
No comments:
Post a Comment